'MANTUNG' PLTU Terbesar di Asia Tenggara


Mantung pada masa pemerintahan Belanda.

Asal - Usul Mantung
Belum ada kepastian tentang sejarah mantung ini, akan tetapi jika menurut sumber yang di dapat dari masyrakat yang sudah lama tinggal di daerah 'Bedeng Mantung' terungkap berbagai cerita, Mantung berasal dari nama seseorang yaitu 'Man Thung' atau juga biasa di sapa 'Paman Thung' yaitu orang tionghua yang sering mengunjungi daerah tersebut, maka sampai saat ini masih melekat di hati masyarakat belinyu yang menyebut bekas PLTU terbesar di asia tengara tersebut dengan sebutan 'Mantung', tapi hingga sampai saat ini belum di dapati kepastian akan sejarah nama 'Mantung' ini.
      
Bicara mengenai mantung tidak lepas dari peran Belanda, 'Central Mantoeng' begitulah orang Belanda dulu menyebutnya dalam artian yaitu sebagai Pusat pembangkit listrik mantung yang muatan nya hampir mencakupi seluruh daerah di pulau bangka, dan pada masa itu 'Mantung' inilah sebagai kebanggan atau landmark masyarakat belinyu,sebagai kekuatan pusat listrik yang ada di pulau bangka.

Sebagian masyarakat belinyu ada juga yang menyebutnya 'Kran Mantung'. Karena di daerah mantung ini dulunya terbagi menjadi dua bagian yaitu 'Sentral Mantung' dan 'Kran Mantung'. Kata Kran berasal dari bahasa belanda yaitu 'Cran' yang berarti derek/katrol (Crane dalam bahasa inggris), Karena di situ dulu (Kran Mantung) dulunya terdapat Kran besar dengan 'Clam Shell' untuk bongkar muat batubara Muara Enim dari tongkang yang di datangkan dari Palembang.



Kran Mantung

Batubara atau 'Arang Stengkol' yang biasa di sebut masyarakat belinyu, berasal dari bahasa Belanda yaitu 'Steng Coal'  yang berarti 'Arang Batubara'. Batubara ini di bongkar dari kapal tongkang menggunakan Crane Besar, kemudian batubara di kumpulkan di suatu tumpukan, apabila tumpukan batubara tersebut sudah menggunung, kemudian tumpukan tersebut akan di dorong dengan Bedoser (Buldozzer.red*) ke arah 'Wire Crane'(Crane yang di tarik dengan kabel baja/wire sling) untuk di hamparkan di 'Stocking Yard', Wire Crane ini juga bisa menarik batubara ke dapur turbin.


 Crane yang digunakan untuk membongkar batubara dari kapal tongkang,
inilah bagian dari mantung yang di sebut 'Kran Mantung'.

Batubara ini digunakan untuk memanasakan air di Boiler,sehingga menimbalkan uap panas (stroom bahasa Belanda) atau Setrom yang sampai saat ini menjadi bahasa belinyu yang berarti Lisrik. Uap dari boiler ini di panaskan lagi sampai ratusan derajat farenheit,untuk menggerakan turbin dan memutar dinamo pembangkit listrik.
Ada 4 turbin yang ada di PLTU Mantung, namun tidak semuanya di gunakan, biasanya 2 dan 3, atau sisanya di gunakan untuk cadangan, PLTU Mantung yang kapasitas listriknya hampir mengisi semua kebutuhan listrik di pulau bangka dengan di bantu oleh PLTD Baturusa yang didirikan oleh PT.Timah dengan kapasitas lebih kecil dari PLTU Mantung.



PLTU Mantung ini yang sangat besar pengaruhnya terhadap kebutuhan operasional Tambang Timah Bangka (TTB) yang kemudian namanya di ganti menjadi UPTB (Unit Penambangan Timah Bangka) dan terakhir berubah menjadi PT.Timah (Persero) yang sudah menjadi Badan Usaha Milik Negara hingga sampai saat ini, yang pada masa kejayaan PLTU Mantung dulu ribuan karyawan yang dominasi nya berasal dari masyarakat belinyu sendiri, 1 Jam saja Mantung beroperasi sudah bisa membayar gajih ribuan karyawan mereka, dengan suara mesin yang bedentum (Bergetar.red*) dulu jika bapak si penulis ingin mengantarkan sangu (bekal.red*) untuk ayahnya tidak terdengar apa yang mereka bicarakan,bisa di bayangkan bagaimana besarnya suara dari mesin-mesin Mantung tersebut.

Kapasitias listriknya juga sampai ke daerah parit tiga jebus yang listrik nya di hantarkan melalui 2 tiang transmisi yang di letakkan di Pulai Ludai dan di pelabuhan Tanjung Ru.
Sebenarnya PLTU Mantung ini bisa saja masih di pertahankan dan menjadi kekuatan tersendiri bagi masyarakat belinyu, akan tetapi dulu di mana ada era yang menyatakan bahwa menggunakan tenaga uap tidaklah effisien, maka dari itu di rencanakan perubahan menjadi PLTD, dan itulah mulainya kehancuran PLTU Mantung bukannya menjadi Warisan untuk anak cucu dan putra-putra Belinyu berikutnya, malahan sekarang menjadi Museum sejarah yang amat pedih bagi masyarakat Belinyu.


Tiang transmisi yang menghantarkan arus listrik hingga ke parit tiga jebus,
foto ini di ambil dari putra-putra belinyu yang kreatif dan cinta Belinyu,
Yaitu PLATBN-UNITED.

Dulunya pada masa kejayaan PLTU Mantung terdapat tiang transmisi yang menghubungkan listrik ke parit tiga jebus, tapi saat ini tiang tersebut hanyalah menjadi cerita, tiang yang terdapat di pulai ludai tersebut habis di curi bahkan di ambil sendiri oleh masyarakat belinyu kemudian di jual ke tukang mas o'ek (Orang yang membeli besi bekas.red*) yang biasanya adalah orang dari jawa.

Selama puluhan tahun PLTU Mantung beroperasi mereka yang berasal dari belinyu sendiri lah yang menjadi karyawan menjadi sebuah aset untuk melanjutkan kehidupan mereka, mereka di berikan berupa rumah dinas karyawan yang di sebut 'Bedeng Mantung' ada 2 Bedeng yaitu 'Bedeng Bawah' dan 'Bedeng Atas', dan ada lagi yang pulang pergi dari rumah masing-masing menuju tempat kerja dengan di sediakannya aset berupa Bus karyawan yang mengantar jemput karyawan Mantung,Krena PLTU Mantung beroperasi 24 jam shift pekerjaan di bagi menjadi 3 (Shift atau Apluss),dan juga di sediakan bus untuk karyawan apluss,berupa mobil truk dengan bak kayu kemudian di pasang tenda terpal. Rute mobil bus apluss ini adalah dari Garasi PT.TIMAH (Yang letaknya di bawah SDN 1 Belinyu, yang sekarang menjadi tempat nongkrong bagi anak muda belinyu) hingga sampai ke Mantung yang berjarak kurang lebih 5 Km, Truk ini juga sangat bermanfaat bagi warga belinyu karena mobil ini bisa di tumpangi apabila ada warga yang ingin berpergian ke Padang lalang dan mantung,Karena tidak ada angkot di seputaran belinyu hingga saat ini setelah hilangnya 'Oto Redy'.

Jadwal Truk ini juga menjadi penentu waktu bagi masyarakat belinyu, karena pada masa itu mobil truk yang lewat itu sangat tepat waktu sehingga warga belinyu dapat menentukan waktu saat mobil truk itu melintas, biasanya kalau dalu (Tengah Malam.red*) di sekitar padang lalang menuju mantung, orang padang lalang sudah tahu bahwa saat itu sudah jam 21.30 WIB, Karena truck apluss-3 yang mulai dari jam 22.00 sampai jam 08.00 WIB.


Bus PT.TIMAH sekarang,mungkin sudah jarang bahkan tidak pernah lagi 
di tumpangi oleh masyarakat belinyu, karena karyawan PT.Timah saat ini sudah jauh
dari masyarakat Belinyu. Social Responsibility nya sudah berkurang, bahkan tidak ada lagi.


Dermaga mantung, yang merupakan dermaga tempat bersandarnya kapal-kapal
PT.TIMAH,saat ini plang nya pun entah hilang kemana.

Pulai ludai dimana dulunya terdapat tiang transmisi untuk menghubungkan arus litrik
ke parit tiga jebus,sekarang entah hilang kemana tiang tersebut.



Patung Angkatan Laut yang di buat antara jalan menuju mantung dan pelabuhan belinyu.


Sisa peninggalan bangunan PLTU Mantung yang dulunya merupakan PLTU terbesar di 
Asia Tenggara, semuanya habis di curi bukan hanya batangan dan lempengan besi yang di curi bahakan
tulangan beton pun ikut di curi dan di jual ke pengumpul besi tua, entah kemana aparat yang ada.


Tangki minyak untuk,untuk kebutuhan alat-alat berat di mantung,
sepertinya tak lama lagi tangki inipun akan di kilo ke palak besi tua


 Lempengan besi bekas kapal tongkang


 Mangkuk Kapal keruk


Sebuah kapal motor yang di gunakan untuk menarik tongkang


 Dermaga Mantung


Mantung dari kejauhan


Kapal-kapal yang beroperasi di mantung saat ini


Gudang timah yang menyimpan timah di dalam kampil (karung*red)


Kapal Keruk


Tempat di mana dulunya karyawan menunggu kapal yang akan bersandar





Plang yang bertuliskan 'PEMBANGUNAN PLTU' yang sampai saat ini juga belum teralokasikan
dari tahun 2005 - hinga sampai saat ini, sepertinya tiada yang peduli untuk pembangunan belinyu
semoga ke depan ada salah satu putra atau putri belinyu yang dapat membangun kembali dan
membuat belinyu kembali jaya seperti sedia kala.


Sumber : (Kota Belinyu (Nostalgia sebuah kota kecil)
Sumber foto : PLATBN UNITED dan Kotabelinyu.blogspot.com)







Komentar

  1. Apa kabar Eva. Di Belinyu aksn dibangun Museum Timah

    BalasHapus
  2. Belinyu harus bangkit lagi, belinyu harus menjadi kota kebanggan pulau bangka, negara bahkan mancanegara. Ayo perjuangkan belinyu utk jadi kabupaten bangka utara.

    BalasHapus
  3. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller Boiler evapko STP wwtp,oli industri defoamer anti busa descaler,rust remover dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer